
Royal Derby ke-37 antara dua tim besar dalam dunia esports, RRQ dan Onic, berlangsung dengan sangat intens pada hari kedua MPL ID S16. Pertarungan yang disaksikan oleh ribuan penggemar ini menawarkan tontonan yang mendebarkan dan menegangkan, terutama pada menit-menit awal pertempuran.
Onic Esports, yang dikenal dengan performa yang mengesankan, datang dengan formasi para pemain andal, terdiri dari Kiboy, Sanz, Skylar, Lutpiii, dan Kairi. Sementara itu, RRQ sedikit mengandalkan pemain muda dalam lineup mereka yang berisi Toyy, Idok, Rinz, Dyrennn, dan Zunesh, yang memiliki semangat juang tinggi.
Setiap pertandingan antara kedua tim ini selalu dinantikan karena setiap detiknya dipenuhi dengan strategi dan taktik yang cermat. Pertandingan kali ini tidak terkecuali, dengan kedua tim saling beradu strategi sejak awal pertandingan.
Strategi Awal yang Menarik Perhatian para Penonton
Pertandingan dibuka dengan agresif ketika Zunesh dari pihak RRQ berhasil menjatuhkan Kiboy ke base mereka di menit pertama. Hal ini membuat RRQ mendapatkan momentum awal, walaupun pertandingan masih sangat panjang.
Team fight yang mendebarkan terus terjadi, terutama di area turtle, di mana kedua tim berusaha mendapatkan keuntungan lebih. Di menit ke-5, kedua tim saling serang, namun Onic tampak lebih unggul dalam skema permainan mereka.
Dengan pertarungan yang semakin sengit, Onic mulai menunjukkan dominasinya. Setiap pemain dari Onic bergerak dengan sangat terkoordinasi, membentuk taktik yang rapi dan efektif untuk mengalahkan musuh.
Menjelang Menit-Minit Kritis dalam Pertandingan
Memasuki menit ke-10, Onic memimpin dengan skor kill 14-8 dan selisih gold yang mencolok hingga 7 ribu. Ini menjadi penanda bahwa Onic dalam posisi sangat menguntungkan, meskipun masih ada jalannya pertarungan yang panjang.
RRQ tidak mau menyerah begitu saja dan mencoba meminta kembali momentum di area lord melalui inisiasi dari Zunesh. Mereka tampak berusaha sekuat tenaga untuk mengejar ketertinggalan yang cukup jauh ini.
Namun, upaya RRQ tersebut berhasil dihentikan oleh Kairi dan kawan-kawan, yang semakin memperkuat dominasi Onic dalam pertandingan. Setiap pergerakan dari tim Onic terkoordinasi dengan baik, membuat usaha RRQ terkesan sia-sia.
Taktik Penutupan yang Efektif dari Onic
Di tengah pertempuran yang semakin intens, keberanian dan taktik Onic menuai hasil. Mereka berhasil memanfaatkan setiap kelemahan yang ada di tim RRQ, menyerang dengan ritme yang cepat dan tidak memberi ruang untuk pergerakan RRQ.
Tak lama setelahnya, game pertama MPL ID S16 ditutup kurang dari 15 menit dengan kemenangan meyakinkan untuk Onic. Skor yang ditorehkan menjadi cerminan betapa efektifnya penampilan mereka di laga ini.
Kemenangan ini tidak hanya memperkuat posisi Onic di klasemen, namun juga membuktikan bahwa persiapan dan strategi yang matang sangat berpengaruh dalam meraih hasil positif di arena kompetitif seperti ini.